JariJemariku: Menjelajahi Bumi Andalusia, Spain

Tahun 2008, akak telah mengikuti satu tour group, Poto Travel & Tours ke 3 destinasi iaitu.. Spain-Morocco-Egypt. Tapi akak tak pernah update story kat blog ni pun sebab masa tu akak tak reti blogging blogging ni.. memang tak tau pun macamana nak tulis kat blog. So, cerita terpadam je lah macam tu je.

Tiba-tiba 2 hari lepas, perasaan ni bagai digaru-garu... akak up gambar-gambar trip Spain ni di facebook akak dan terus rasa teringin pulak nak masukkan gambar-gambar masa trip tu di blog ni... walaupun tak ingat dah apa pengalaman yang nak diceritakan tu.

Lagi pun, kalau ikut tour group, memang tak banyak pengalaman yang kita dapat kutip, ibarat macam lembu kena cucuk hidung je.. ikut je semua arahan.. Pegi dengan Poto travel ni memang mahal sebab dorang ambik hotel yang 4 star dan ada juga yang 5 star, sebab tu dalam tour group ni ada 3 orang yang bergelar Dato'/Datuk dan sorang Tan Sri yang join..

Akak pergi dengan mak akak serta kawan-kawan mak, merangkap jiran-jirannya :)) Masa tu, baru je akak ni nak mula berjinak jinak nak travel. Tak tau pun nak ikut sapa, jadinya akak ikut je yang jiran mak akak rekemen tu.. So, memang tak reti apa bende pun lah.. akak belasah je lah ye.. hentam keromo.. heheheee...

Sehari sebelum travel tu, barulah nak beli camera.. (camera yang lama rosak).. hmmm.. tengok je lah, nak setting date kat gambar tu pun tak reti... hadoiiiii.. penyudahnya gambar tu ada time aje, date tarak...

Oh ye.. seperkara lagi.. waktu itu akak belum berhijrah lagi, jadinya gambar akak di sini terpaksalah di cover kepalanya ye... jangan pulak terperanjat ada tampal bunga ros pulak :))

Trip akak tu adalah di bahagian selatan Sepanyol meliputi Madrid, Toledo, Cordoba, Seville, Andalucia, Granada, Malaga, seterusnya Gibraltar dan menaiki feri menyeberang ke Morocco.

Granada, Andalusia

Granada is a city and the capital of the province of Granada, in the autonomous community of Andalusia, Spain. Granada, in the foothills of the Sierra Nevada mountains in Andalucía, has many important examples of medieval architecture dating to the Moorish occupation of Spain. It’s best known for the Alhambra, a grand, sprawling hilltop fortress complex encompassing royal palaces, serene patios and reflecting pools from the Nasrid dynasty, as well as the fountains and orchards of the Generalife gardens.

Dari atas bangunan ni boleh nampak keindahan istana Al-Hambra..

AL-HAMBRA

Istana Alhambra didirikan oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor dari daerah Afrika Utara. Bani Ahmar adalah penguasa kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia (Spanyol).

Istana Alhambra berdiri kokoh di bukit La Sabica, Granada, Spanyol. Ia menjadi saksi bisu sekaligus bukti sejarah kejayaan Islam di Spanyol (dulu Andalusia).

Nama Alhambra berasal dari bahasa Arab, hamra’ , bentuk jamak dari ahmar yang berarti “merah”. Dinamakan Istana Alhambra–yang berarti Istana Merah–karena bangunan ini banyak dihiasi ubin-ubin dan bata-bata berwarna merah, serta penghias dinding yang agak kemerah-merahan dengan keramik yang bernuansa seni Islami, di samping marmer-marmer yang putih dan indah.

Namun demikian, ada pula yang berpendapat, nama Alhambra diambil dari Sultan Muhammad bin Al-Ahmar, pendiri kerajaan Islam Bani Ahmar –kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Spanyol (1232-1492 M).

Selain menjadi bukti kejayaan Islam, Istana Alhambra yang bernilai seni arsitektur tinggi ini juga memperlihatkan peradaban tinggi umat Islam tempo dulu.

Istana Alhambra adalah simbol puncak kejayaan Islam di Spanyol. Islam masuk ke negeri ini dibawa oleh pasukan Islam pimpinan Thariq bin Ziyad yang dikirim raja muda Islam di Afrika, Musa bin Nusair. Pasukan Islam sendiri datang untuk memerdekakan Andalusia (Spanyol) dari kekacauan hebat atas permintaan Gubernur Ceuta, Julian.

Tanggal 19 Juli 711 M pasukan Islam mengalahkan pasukan Kristen di daerah Muara Sungai Barbate, dan terus menguasai kota-kota penting –Toledo, Kordoba, Malaga, dan Granada, hingga akhirnya Spanyol berada di bawah kekuasaan Khilafah Bani Umayyah (Suriah). Sejumlah kerajaan Islam pun berdiri di Spanyol, seperti di Toledo (Raja Muda, 711-756 M), Malaga (Raja Hamudian, 1010-1057), Saragoza (Raja Tujbiyah, 1019-1039 dan Raja Huddiyah, 1039-1142), Valencia (Raja Amiriyah, 1021-1096), Badajos (Raja Aftasysyiyah, 1022-1094), Sevilla (Raja Abbadiyah, 1023-1069), dan Toledo (Raja Dzun Nuniyah, 1028-1039).

Hampir delapan abad lamanya Islam berkuasa di Spanyol dengan ibukotanya Cordoba. Selain Istana Alhambra, satu lagi monumen penting kejayaan Islam di Spanyol adalah Masjid Cordoba yang kini beralihfungsi menjadi Gereja Santa Maria de la Sede atau katedral “Virgin of Assumption”.

Istana Alhambra didirikan oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor (Moria) dari daerah Afrika Utara. Bangsa Moor adalah penguasa kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia (Spanyol), Daulah Bani Ahmar (1232-1492 M). Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Muhammad bin Al-Ahmar atau Bani Nasr yang masih keturunan Sa’id bin Ubaidah, seorang sahabat Rasulullah saw dari suku Khazraj di Madinah.

Pembangunan Istana Alhambra dilakukan secara bertahap, antara tahun 1238 dan 1358 M. Istana ini dilengkapi taman juga bunga-bunga indah nan harum. Ada juga Hausyus Sibb (Taman Singa) yang dikelilingi oleh 128 tiang yang terbuat dari marmer.

Di taman ini pula terdapat kolam air mancur yang dihiasi dengan 12 patung singa yang berbaris melingkar, yakni dari mulut patung singa-singa tersebut keluar air yang memancar.

[sumber]

pokok buah limau

Seville, Andalusia

Seville is the capital of southern Spain’s Andalusia region and a hotbed for flamenco dance, especially in the Triana neighborhood. The city is known for its ornate Alcázar castle complex, built during the Moorish Almohad dynasty, and its 18th-century Plaza de Toros de la Real Maestranza bullring. The massive Gothic cathedral is the site of Christopher Columbus’s tomb and a famous minaret turned belltower, the Giralda.

Akak berpeluang untuk tengok show Flamenco dance di Cueva De La Pogio, Andalusia.. yang memang dah termasuk dalam pakej tour masa tu..

Dalam Flamenco dance ini, ada cante (singing), toque (guitar playing), baile (dance), jaleo (vocalizations), palmas (handclapping) dan pitos (finger snapping). Kasut yg digunakan ialah tap shoes..

enjoy lah juga tengok, tapi bila tgk dancer dance ketuk2 lantai dgn kasut.. terdetik dalam kepala..kesian kasut..haus lah dia.. hehehee.. tengok je lah lantai yg lekuk dan haus tu...

Hiasan dalaman tempat ni simple je... gantungkan kuali dan periuk tembaga je..

Kalau nak tau macamana rupanya Flamenco dance tu, boleh tengok video ni yang akak ambik dari pakcik google ye..

cathedral

Cordoba, Andalusia

Córdoba is a city in the southern Spanish province of Andalusia. It was an important Roman city and an Islamic cultural center in the Middle Ages. It’s best known for La Mezquita, an immense mosque dating to 600 C.E. featuring a columned prayer hall and Byzantine mosaics. A 1600s Catholic cathedral now occupies the center of the mosque.

Toledo

Toledo is a municipality located in central Spain, 70 km south of Madrid. It is the capital of the province of Toledo and the autonomous community of Castile–La Mancha. It was declared a World Heritage Site by UNESCO in 1986 for its extensive cultural and monumental heritage and historical co-existence of Christian, Muslim and Jewish cultures.

Toledo is known as the "Imperial City" for having been the main venue of the court of Charles I, and as the "City of the Three Cultures", having been influenced by a historical co-existence of Christians, Muslims and Jews. In 1085, the city fell to Alfonso VI of Castile as the first major city in the Christian Reconquista. Toledo has a history in the production of bladed weapons, which are now popular souvenirs of the city.

(source)

Ini pula ialah kilang buat pedang di Toledo, Spain. Semua handmade swords tau termasuk juga Battle Amor, kelengkapan pakaian untuk bermain pedang... even Mesia pun tempah khas pedang di sana.

Toledo swords, for centuries, when the issue of a fight depended not only on the personal ability of the fighter, but also on another decisive factor - the perfection of his weapon - with Toledo swords exceptional steel were forged the most terrible arms in the world. Their extraordinary hardness made of each of these Toledo swords an invincible force in the hands of an expert swordsman. All European armies knew the superior quality of Toledo steel swords and many great warriors relied only on sabers of Toledan provenance.

Their origin of the Toledo swords comes from the most ancient Spanish customs. More than 2,000 years ago, in the 5th century B.C. , Iberian blacksmiths already forged Toledo swords known as falcata which had an iron blade inside and a special design made to increase the bluntness of the slash.

Due to their fame, these Toledo swords were choosen by Hannibal for his army and the Roman legions, defeated by those weapons, adopted them later and supplied their centurions with the dread Toledan swords blades.

[source]